when you meet someone
and feel in your heart
like a big storm
and get confused
that's name love
no word to say
anything you do
you will be lazy
just imagine
feel on your side
look like shadow
whereever you go
and your night
get a long time
hope you dream him
but can't came true
angry, but why
smiled look like crazy
feel like statue
frozen in the summer
Wednesday, March 11, 2009
Terlambat
andai engkau datang waktu itu
keadaan tak akan seperti ini
cinta kan bersemi dalam kalbu
kita kan membuat mereka iri
duhai pujaanku....
berhentilah menggodaku
tak tahan hati ini melihat senyumanmu
merana setiap kali kau pergi dariku
terasa lama hari-hari tanpa hadirmu
sedetik serasa setahun
semenit serasa sewindu
tiap jam bagai seabad
tiap hari seperti kiamat
oh pujaanku....
dengan siapa lagi ku berbagi
sendiri terasa hampa
berdua hanya mimpi
tuk siapa merajut kata
oh pujaanku....
ombak menari-nari dirambutmu
secawan anggur basahi bibirmu
harum melati menyelimuti tubuhmu
syair indah terdengar dari candamu
wahai pujaanku....
ajari aku cara mencintaimu
hilangkanlah rindu dendamku
keadaan tak akan seperti ini
cinta kan bersemi dalam kalbu
kita kan membuat mereka iri
duhai pujaanku....
berhentilah menggodaku
tak tahan hati ini melihat senyumanmu
merana setiap kali kau pergi dariku
terasa lama hari-hari tanpa hadirmu
sedetik serasa setahun
semenit serasa sewindu
tiap jam bagai seabad
tiap hari seperti kiamat
oh pujaanku....
dengan siapa lagi ku berbagi
sendiri terasa hampa
berdua hanya mimpi
tuk siapa merajut kata
oh pujaanku....
ombak menari-nari dirambutmu
secawan anggur basahi bibirmu
harum melati menyelimuti tubuhmu
syair indah terdengar dari candamu
wahai pujaanku....
ajari aku cara mencintaimu
hilangkanlah rindu dendamku
Kepayang
tak pernah kusadar
betapa manis katamu
bagai anggur merah
memabukkan jiwaku
cadar perempuan padang pasir
menutup mata memekak telinga
sembunyi hingga waktu telah tiba
menghentikan darah merah berdesir
butir pasir menjadi gurun
bulir air mata menjadi samudra
hilang angan bersama dewi rembulan
meniup sukma menebar makna
betapa manis katamu
bagai anggur merah
memabukkan jiwaku
cadar perempuan padang pasir
menutup mata memekak telinga
sembunyi hingga waktu telah tiba
menghentikan darah merah berdesir
butir pasir menjadi gurun
bulir air mata menjadi samudra
hilang angan bersama dewi rembulan
meniup sukma menebar makna
Guilty
rasa yang ada muncul seketika
rindu dendam telah sirna
secepat aku telah mencinta
meski kau tak pernah ada
telah hilang mimpi indah itu
bersama guguran bunga sakura
tertiup angin entah kemana
tanpa bekas dan terlupa
tak pernah ku sadari
sikap manis manja itu
ilalang patah menusuk
tinggal lamunan sendiri
hancur lebur hatiku
melihat embun membeku
jiwa terasa kosong
semua memang salahku
rindu dendam telah sirna
secepat aku telah mencinta
meski kau tak pernah ada
telah hilang mimpi indah itu
bersama guguran bunga sakura
tertiup angin entah kemana
tanpa bekas dan terlupa
tak pernah ku sadari
sikap manis manja itu
ilalang patah menusuk
tinggal lamunan sendiri
hancur lebur hatiku
melihat embun membeku
jiwa terasa kosong
semua memang salahku
Imaginasi
sejak bertemu
malamku penuh bayang wajahmu
mata terpejam pikiran mengembara
tak tahu harus bagaimana
senyummu menggodaku
entah mengapa terjadi
bingung sendiri disini
seperti inikah dirimu
kau datang lalu pergi
meninggalkan luka hati
tanpa sepatah kata cinta
tanpa rasa rindu bersua
disini selalu menunggu
berharap hadir dirimu
menemani rasa lelahku
terbuai hangat pelukanmu
malamku penuh bayang wajahmu
mata terpejam pikiran mengembara
tak tahu harus bagaimana
senyummu menggodaku
entah mengapa terjadi
bingung sendiri disini
seperti inikah dirimu
kau datang lalu pergi
meninggalkan luka hati
tanpa sepatah kata cinta
tanpa rasa rindu bersua
disini selalu menunggu
berharap hadir dirimu
menemani rasa lelahku
terbuai hangat pelukanmu
Bimbang
hati bertanya saat bertemu pertama kali dengan dirimu
tanpa rasa bersalah perasaan ini muncul begitu saja
antara senang dan takut beradu di relung hatiku
tanpa sadar bibir ini sebut sebuah nama
mengapa baru sekarang aku bertemu dirimu, setelah kumiliki seseorang
tak pernah bisa pikiranku berpaling dari wajahmu
kian hari hati diterpa rasa bimbang
mungkinkah langkah ini akan berlanjut
ribuan panah menembus jantungku saat menatap wajah cantikmu
pancaran wajahmu menggugah lamunan indah tentangmu
Kurasakan keharuman cinta telah menghancurkan ketenangan jiwaku
terasa malu-malu menggapai keindahan cintamu
aku tahu ini tak boleh terjadi, tapi aku tak mampu
setiap kali kucoba untuk melupakan bayang pesonamu
saat itu juga hadir di depanku senyum indahmu
dan kubiarkan panah menusuk menembus jantungku
maafkan aku yang telah berani membuat api asmara meski kau tak pernah tahu
membakar ruang rindu yang terpendam dalam hati ini
aku yakin dirimu pun seperti diriku, hanya engkau begitu kuat menahan rasamu
sesalku mencintaimu dan membuat diri terpuruk dalam hati
tanpa rasa bersalah perasaan ini muncul begitu saja
antara senang dan takut beradu di relung hatiku
tanpa sadar bibir ini sebut sebuah nama
mengapa baru sekarang aku bertemu dirimu, setelah kumiliki seseorang
tak pernah bisa pikiranku berpaling dari wajahmu
kian hari hati diterpa rasa bimbang
mungkinkah langkah ini akan berlanjut
ribuan panah menembus jantungku saat menatap wajah cantikmu
pancaran wajahmu menggugah lamunan indah tentangmu
Kurasakan keharuman cinta telah menghancurkan ketenangan jiwaku
terasa malu-malu menggapai keindahan cintamu
aku tahu ini tak boleh terjadi, tapi aku tak mampu
setiap kali kucoba untuk melupakan bayang pesonamu
saat itu juga hadir di depanku senyum indahmu
dan kubiarkan panah menusuk menembus jantungku
maafkan aku yang telah berani membuat api asmara meski kau tak pernah tahu
membakar ruang rindu yang terpendam dalam hati ini
aku yakin dirimu pun seperti diriku, hanya engkau begitu kuat menahan rasamu
sesalku mencintaimu dan membuat diri terpuruk dalam hati
Fals Punya
mengapa aku tak berdaya
waktu kau bisikkan kata
tak tahu dimana ada getar terasa
saat kau di sampingku
aku diam seribu bahasa
hanya pandangi pesona
tak sanggup berjanji
aku cinta kau saat ini
entah hingga kapan
sungguh mati juwitaku
aku tak mampu beri angan
seperti kisah cinta putri salju
sungguh mati juwitaku
buang saja angan-angan itu
lanjutkan saja
rasakan apa yang di hati
waktu kau bisikkan kata
tak tahu dimana ada getar terasa
saat kau di sampingku
aku diam seribu bahasa
hanya pandangi pesona
tak sanggup berjanji
aku cinta kau saat ini
entah hingga kapan
sungguh mati juwitaku
aku tak mampu beri angan
seperti kisah cinta putri salju
sungguh mati juwitaku
buang saja angan-angan itu
lanjutkan saja
rasakan apa yang di hati
Terpuruk
beberapa hari ini kau ada di depanku
namun kenapa hati ini beku
kau tak pernah peduli kan hadirku
batinmu tak pernah ingin ku tahu
hingga ambang batas keinginan
ku langkahkan kaki menjauhimu
namun tetap tak ku relakan
apa yang sebenarnya ada dalam kalbumu
cinta atau kah sebatas keinginan egois
ku terdiam sejenak tuk memutuskan
namun rasa ku pada mu tetap tak jua padam
kuputuskan untuk tetap di dekat mu meski teriris
hari pun silih berganti
namun kau tetap seperti dulu
acuh dan tak peduli
dan hingga batas waktu ini
slalu dan kan slalu kUpertanyakan
adakah engkau merasakan yang kurasa
kini kau pergi jauh
tanganku tak mampu memelukmu
kakiku tak mampu mengejarmu
mataku tak mampu menatapmu
teriak panggilku tak mampu kau dengar
ijinkan aku menangis
hingga airmata kering
jadikan hati bening
meski pedih perih mengiris
namun kenapa hati ini beku
kau tak pernah peduli kan hadirku
batinmu tak pernah ingin ku tahu
hingga ambang batas keinginan
ku langkahkan kaki menjauhimu
namun tetap tak ku relakan
apa yang sebenarnya ada dalam kalbumu
cinta atau kah sebatas keinginan egois
ku terdiam sejenak tuk memutuskan
namun rasa ku pada mu tetap tak jua padam
kuputuskan untuk tetap di dekat mu meski teriris
hari pun silih berganti
namun kau tetap seperti dulu
acuh dan tak peduli
dan hingga batas waktu ini
slalu dan kan slalu kUpertanyakan
adakah engkau merasakan yang kurasa
kini kau pergi jauh
tanganku tak mampu memelukmu
kakiku tak mampu mengejarmu
mataku tak mampu menatapmu
teriak panggilku tak mampu kau dengar
ijinkan aku menangis
hingga airmata kering
jadikan hati bening
meski pedih perih mengiris
Subscribe to:
Posts (Atom)